Kamis, 20 Agustus 2009

KAJIAN RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN BAGIAN WILAYAH KOTA (BWK) II KENDARI BEACH KOTA KENDARI

KAJIAN RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN BAGIAN WILAYAH KOTA (BWK) II KENDARI BEACH
KOTA KENDARI

Amsarula* Darmawan* LD Abd. Hamdan* Lawoliyo.W**

Abstrak

Kelompok Dua, Kajian Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bagian Wilayah Kota (BWK) II Kendari Beach Kota Kendari, Tugas Mata Kuliah Perencanaan Tata Ruang Wilayah Program Studi Perencanaan dan Pengembangan Wilayah Universitas Haluoleo Kendari, dibimbing oleh DR. Ir. La Ode Muh. Magribi, MT.
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RDTRKP) Bagian Wilayah Kota (BWK) II Kawasan Kendari Beach merupakan penjabaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Kendari Tahun 2000 – 2010, yang telah disusun sebelumnya. Tulisan ini mencoba mengkaji Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bagian Wilayah Kota (BWK) II Kendari Beach Kota Kendari. Arah kebijakan pengelolaan ruang yang termuat dalam Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bagian Wilayah Kota (BWK) II Kendari Beach Kota Kendari belum sepenuhnya dapat dilaksanakan sesuai dengan target yang ingin dicapai.

I.LATAR BELAKANG

Bagian Wilayah Kota II Kendari Beach yang merupakan salah satu diantara 7 BWK yang ditetapkan dalam RTRW Kota Kendari. Berdasarkan 3 aspek pokok dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Kendari dan pengamatan lapangan di BWK II Kendari Beach, yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Kendari maupun pusat kota (BWK I Kawasan Mandonga), mencirikan tarikan kegiatan ke arah kawasan tersebut. Hal ini dapat berimplikasi kepada percepatan pertumbuhan wilayahnya, dan pada gilirannya dapat menyebabkan timbulnya permasalahan ruang apabila pertumbuhannya tidak terkendali. Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RDTRKP) Bagian Wilayah Kota (BWK) II Kawasan Kendari Beach disusun dengan harapan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan terkait penggunaan ruang dalam kawasan tersebut.

II.TUJUAN DAN MANFAAT

Berkaitan dengan latar belakang masalah diatas tujuan dan manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah :
(1)Untuk mengetahui Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bagian Wilayah Kota (BWK) II Kendari Beach Kota Kendari
(2)Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bagian Wilayah Kota (BWK) II Kendari Beach Kota Kendari

III. PEMBAHASAN MASALAH

Kawasan perencanaan secara khusus merupakan bagian wilayah Kota (BWK) II Kendari Beach. Berdasarkan karakteristik BWK ini mempunyai luas 1.291,42 Ha dengan fungsi utama sebagai :
kawasan pusat pariwisata ditunjang dengan view (pemandangan) ke arah Teluk Kendari, perkantoran, perumahan mewah, hotel dan villa, perumahan (penunjang) serta sebagai kawasan lindung.

Sebagaian besar kawasan ini selain berfungsi untuk pengembangan kegiatan wisata dan pemukiman (perumahan) juga untuk kawasan lindung yang berfungsi sebagai penyangga (buffer zone) terhadap berbagai macam fenomena degradasi lingkungan yang sedang dan akan terjadi. Adapun batas-batas Bagian Wilayah Kota (BWK) II Kendari Beach adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe
- Sebelah Timur : Kecamatan Kendari
- Sebelah Selatan : Teluk Kendari
- Sebelah Barat : Kecamatan Mandonga

3.1. Blok-Blok Peruntukan

Dalam pembentukan blok-blok peruntukan di BWK II Kawasan Kendari Beach dengan berdasarkan pola penggunaan lahan eksisting dengan batas-batas jalan, sungai ataupun batas administrasi. Pembentukan blok peruntukan tersebut untuk dapat membedakan jenis-jenis kegiatan yang terdapat di dalam blok. Dengan demikian akan terlihat perbedaan fungsi dan peruntukkannya. Dalam blok tersebut akan terlihat lahan efektif dan tidak efektif sehingga memungkinkan untuk mengarahkan pembangunan selanjutnya, serta menetapkan peruntukkan didalamnya. Blok-blok peruntukan dibagi dalam 4 blok peruntukan dari blok A sampai blok D. Masing-masing blok peruntukan, terdapat sub blok yang menerangkan bagian dari blok inti. Hasil dari blok dan sub blok peruntukan akan dijadikan sebagai dasar pertimbangan dari rencana pengembangan di BWK II Kawasan Kendari Beach.

Gambar 3.1

Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Kendari Beach


3.2. Rencana Distribusi Penduduk di BWK II Kendari Beach

Dalam RTRW Kota Kendari tahun 2000 - 2010, proyeksi jumlah penduduk Kawasan Kendari Beach sampai tahun 2010 mencapai 23.200 jiwa. Sementara penduduk tahun 2005 juga diproyeksikan sebesar 23.200 jiwa. Jumlah penduduk eksisting Kawasan Kendari Beach tahun 2005 (registrasi 2004) menurut data yang ada sebanyak 31.111 jiwa. Apabila kedua angka tersebut dibandingkan maka tingkat pencapaian dalam hal jumlah penduduk hasil proyeksi dan kenyataan di lapangan sebesar 74,57 % (tingkat keakuratan) .Berdasarkan analisa proyeksi penduduk dalam laporan fakta dan analisa, jumlah penduduk Kawasan Kendari Beach sampai dengan akhir tahun perencanaan (tahun 2015) diprediksikan sebanyak 52.871 jiwa atau dibulatkan menjadi 53.000 jiwa penduduk. Selanjutnya hasil analisa proyeksi pertumbuhan penduduk dirinci menurut blok-blok kawasan dapat diidentifikasikan bahwa Kawasan Kendari Beach memiliki tingkat kepadatan penduduk netto rata-rata sebesar 470 jiwa per Ha (kepadatan penduduk netto adalah perbandingan jumlah penduduk terhadap luasan lahan yang diperuntukkan sebagai kawasan terbangun). Perbandingan tingkat pertumbuhan penduduk di empat blok kawasan menunjukan pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dalam pengertian terdapat blok yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi di atas rata - rata namun di lain pihak terdapat blok dengan tingkat pertumbuhan penduduk rendah. Laju pertumbuhan penduduk diambil rata-rata 4,94 % untuk setiap blok, karena data yang tersedia cuma 2 tahun. Setelah diproyeksi dengan menggunakan nilai rata-rata yang diambil dari laju pertumbuhan penduduk pada masing-masing kelurahan 2 tahun terakhir, maka diketahui proyeksi jumlah penduduk untuk masing-masing blok dimana jumlah penduduk terbanyak ada di blok C sebanyak 28.672 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terendah ada di blok A dengan perkiraan jumlah penduduk sebanyak 5.126 jiwa. Konsentrasi penduduk yang cenderung terpusat berpotensi mengakibatkan dampak negatif. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya penyebaran penduduk, sehingga di samping terbentuk pola penyebaran penduduk yang relative lebih merata dan pola penyebaran kegiatan perkotaan sekaligus menghindari pemusatan kegiatan pada satu tempat/koridor yang potensial menimbulkan permasalahan kota yang salah satunya adalah permasalahan kemacetatan lalu lintas serta terjadinya penurunan kualitas lingkungan pemukiman. Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam kaitannya dengan rencana daya tampung ruang dan rencana penyebaran penduduk adalah sebagai berikut :
1.Menetapkan dengan tegas arahan daya tampung penduduk untuk masing-masing kawasan sampai dengan tahun 2015.
2.Memperkirakan batas akhir periode masa pertumbuhan penduduk baik setiap blok sehingga dapat diperkirakan pada tahun ke berapa jumlah penduduk sesuai dengan arahan daya tampungnya akan tercapai.

3.3. Rencana Sistem Jaringan Pergerakan

Kawasan Kendari Beach berbatasan yang dengan Pusat Kota pada BWK I Mandonga dan dilalui arus lalu lintas dalam dengan faktor keuntungan lokasi menjadikan kawasan tersebut mempunyai posisi yang cukup strategis dan mempunyai aksesibilitas tinggi. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Kawasan Kendari Beach memiliki karakter dan pola jaringan jalan yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu, hal ini disebabkan oleh tingginya intensitas lokasi pada kawasan kendari beach yang nota bene merupakan kawasan dengan dominasi penggunaan lahan yang ada disektor jasa dan perdagangan. Jaringan jalan di Kawasan Kendari Beach selain melayani pergerakan internal kota / juga melayani pergerakan regional maka ruas-ruas jaringan jalan yang dikembangkan merupakan jaringan jalan primer dan sekunder. Sistem jaringan jalan yang akan dikembangkan antara lain :
Jalan arteri Primer yaitu Jalan Diponegoro – Jalan Sultan Hasanuddin – Jalan Mayjend Sutoyo – Jalan DR. Sam Ratulangi – Jalan Mayjend S Parman dan Jalan R Suprapto.
Jalan arteri Sekunder yaitu Jalan By Pass
Ruas-ruas jalan lainnya diarahkan sebagai jalan lokal serta jalan lingkungan

3.4.. Rencana Pengembangan Perumahan

Berdasarkan perkiraan jumlah penduduk Kawasan Kendari Beach pada tahun 2015 yang mencapai 52.871 jiwa, maka jumlah yang harus disediakan sebanyak 10.570 unit rumah. Jumlah rumah yang harus disediakan tersebut disebarkan disetiap blok dan sub blok sesuai dengan arahan jumlah dan kepadatan penduduknya. Adapun jumlah kebutuhan rumah apabila memakai asumsi penduduk 50 jiwa /Ha berdasarkan kapasitas ruang adalah sebanyak 4.448 unit, dengan rincian rumah kavling besar 445 unit rumah, kavling sedang 1.335 unit dan kavling kecil 2.268 unit.

Rencana pengembangan perumahan seperti yang telah dirumuskan dalam RDTR Kawasan Perkotaan Bagian Wilayah Kota (BWK) II Kendari Beach seringkali menemui hambatan dalam pelaksanaannya sehingga belum mencapai hasil optimal seperti yang diharapkan. Keterbatasan dana pembangunan yang dimiliki oleh pemerintah daerah mengakibatkan masih sulitnya pemenuhan kebutuhan perumahan bagi penduduk yang berpendapatan menengah kebawah. Akibatnya, kondisi pemukiman kumuh dan ancaman penggunaan lahan-lahan kawasan hijau dan kawasan konservasi oleh pemukim illegal masih menjadi masalah penting diKota Kendari.

3.4.Rencana Pengembangan Fasilitas Sosial

Tabel 3.3 Kebutuhan Penyediaan Fasilitas Sosial Di BWK II

Kawasan Kendari Beach (Berdasarkan Proyeksi Penduduk Tahun 2006 – 2015)


Sumber : Hasil Perhitungan Tahun 2005

Terdapatnya jumlah bangunan ruang kelas yang tidak sesuai/melebihi asumsi perhitungan kebutuhan akan fasilitas Pendidikan dalam RDTR Kawasan Perkotaan Bagian Wilayah Kota (BWK) II Kendari Beach menyebabkan tidak tercapainya target rencana jumlah fasilitas pendidikan yang harus dibangun dalam kawasan BWK II Kendari Beach ini. Keberadaan fasilitas kesehatan merupakan peluang yang dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Namun demikian persebaran jumlah sarana tersebut masih belum diikuti sepenuhnya dengan peningkatan mutu pelayanan. Salah satu factor penting untuk mendukung kegiatan pelayanan kesehatan adalah ketersediaan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan yang memadai.

3.4.Rencana Sistem Jaringan Utilitas

Dalam rangka pemenuhan permintaan atas jasa kelistrikan yang terus menerus setiap tahunnya sangat dibutuhkan adanya sumber energy listrik baru, baik melalui PLN maupun yang dikelola oleh pihak swasta melalui kemitraan. Hal ini sangat dibutuhkan untuk menanggulangi daftar tunggu yang jumlahnya sudah mencapai puluhan ribu jumlah pelanggan

Secara umum pemenuhan kebutuhan akan Pelayanan Telekomunikasi pada BWK II Kawasan Kendari Beach sudah dapat terpenuhi, meskipun diperlukan beberapa upaya-upaya pembenahan guna meningkatkan pelayanannya.

Ketersediaan air bersih didalam Kota Kendari khususnya pada BWK II Kawasan Kendari Beach seringkali masih menjadi masalah penting yang menuntut penyelesaiaan secara tuntas. Distribusi air PDAM yang kurang lancar menjadi salah satu kendala yang menyebabkan belum terpenuhinya kebutuhan akan air bersih sesuai dengan harapan dalam RDTR Kawasan Perkotaan Bagian Wilayah Kota (BWK) II Kendari Beach. Masalah kehilangan air dan kondisi jaringan pipa PDAM yang sudah tua serta kurangnya pemeliharaan di tuding menjadi penyebab utama dari persoalan ini.

I.PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Arah kebijakan pengelolaan ruang yang termuat dalam Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bagian Wilayah Kota (BWK) II Kendari Beach Kota Kendari belum sepenuhnya dapat dilaksanakan sesuai dengan target yang ingin dicapai. Terdapat berbagai macam kendala/persoalan yang menyebabkan belum optimalnya pencapaian target tersebut.
Kebijakan yang terkait dengan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bagian Wilayah Kota (BWK) II Kendari Beach Kota Kendari seringkali mendapat hambatan dalam pelaksanaannya.

I.2.Saran

1.Perlu adanya upaya-upaya untuk menyelesaikan berbagai macam konflik yang dapat menghambat tercapainya arah dan tujuan penataan ruang yang termuat dalam Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bagian Wilayah Kota (BWK) II Kendari Beach Kota Kendari. Disamping itu perencanaan penataan ruang yang lebih matang sangat dibutuhkan guna menghasilkan produk Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan yang lebih baik.
2.Perlu adanya komitmen Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bagian Wilayah Kota (BWK) II Kendari Beach Kota Kendari. Penerapan regulasi dalam bentuk PERDA merupakan elemen penting dalam mendukung pelaksanaan kebijakan DTRK. Tindakan tegas terhadap pelanggaran PERDA mutlak dilakukan guna menjamin terwujudnya harapan penataan Kawasan Perkotaan Bagian Wilayah Kota (BWK) II Kendari Beach Kota Kendari yang lebih baik.

0 komentar: